Minggu, 16 Oktober 2011

Dasar Teori Metodologi Penelitia

  • Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial, yang berlaku umum dan sistematis. Karena ilmu berlaku umum, maka darinya dapat disimpulkan pernyataanpernyataan yang didasarkan pada beberapa kaidah umum pula. 
  • 1. Ilmu dan Proses Berpikir Dua buah definisi dari ilmu adalah sebagai berikut. “Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkn dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah yang umum.” “Ilmu ialah pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur menurut urutan dan arti serta menyeluruh dan sistematis.” Ilmu lahir karena manusia diberkahi Tuhan suatu sifat ingin tahu. Keingintahuan seseorang terhadap permasalahan di sekelilingnya dapat menjurus kepada keingintahuan ilmiah. Misalnya, dari pertanyaan apakah bulan mengelilingi bumi, apakah matahari mengelilingi bumi, timbul keinginan untuk mengadakan pengamatan secara sistematis, yang akhirnya melahirkan kesimpulan bahwa bumi itu bulat, bahwa bulan mengelilingi matahari dan bumi juga mengelilingi matahari.



  • Menurut Maranon (1953), ilmu mencakup lapangan yang sangat luas, menjangkau semua aspek tentang progress manusia secara menyeluruh. Termasuk di dalamnya pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematis melalui pengamatan dan percobaan yang terus-menerus, yang telah menghasilkan penemuan kebenaran yang bersifat umum. Konsep antara ilmu dan berpikir adalah sama. Dalam memecahkan masalah keduanya dimulai dari adanya rasa gengsi dan kebutuhan akan suatu hal yang bersifat umum. Kemudian timbul suatupertanyaan yang khas, dan selanjutnya dipilih suatu pemecahan tentatif untuk penyelidikan.  Proses berpikir adalah suatu rafleksi yang teratur dan hati-hati. Menurut Kelly (1930), proses berpikir menuruti langkah-langkah berikut:

 Timbul rasa sulit
 Rasa sulit tersebut didefinisikan.
 Mencari suatu pemecahan sementara.
 Menambah keterangan terhadap pemecahan tadi yang menuju kepada kepercayaan bahwa
pemecahan tersebut adalah benar.
 Melakukan pemecahan lebih lanjut dengan verifikasi eksperimental (percobaan).
 Mengadakan penilitan terhadap penemuan-penemuan eksperimental menuju pemecahan secara
menatal untuk diterima atau ditolak sehingga kembali menimbulkan rasa sulit.
 Memberikan suatu pandangan ke depan atau gambaran mental tentang situasi yang akan datang
untuk dapat menggunakan pemecahan tersebut secara tepat.

  • 2. Definisi Penelitian
  • Whitney mengutip beberapa definisi tentang penelitian yang diturunkan di bawah ini. Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. (Parsons, 1946). Penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum. (John, 1949). Penelitian adalah transformasi yang terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsur dari situasi  orisinal menjadi suatu keseluruhan yang bersatu padu (Dewey, 1936).
  • Dari definisi-definisi tentang penelitian, maka nyata bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Penelitian juga dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian dengan menggunakan metode ilmiah (scientific method) disebut penelitian ilmiah. Dalam penelitian ilmiah ini, selalu ditemukan dua unsur penting, yaitu unsur observasi (pengamatan) dan unsur nalar (reasoning) (Ostle, 1975).

1 komentar: